Monday, February 5, 2018

Ibu yang marah, terlupa istighfar selama 25 tahun



kisah nyata
Ibu yang marah, terlupa istighfar selama 25 tahun..!


Aku sedang membersihkan rumah.
Tiba-tiba anak lelakiku yang masih kecil berlari ke arahku..!
ia terlanggar satu pot bunga yang dibuat daripada kaca..!
Pecah hancur berantakan..!

Aku benar-benar marah karena pot itu memang mahal harganya.
Tanpa ku sadari, aku telah melontarkan kata-kata,


"Matilah kamu ..!
Semoga kamu ditimpa dinding bangunan
dan tulang-belulang kau hancur..!”


Tahun demi tahun berlalu..!
Anak lelakiku membesar, aku sdh lupa akan doa itu.
Aku pun tak anggapnya penting dan aku tak tahu bahwa doa itu telah naik ke langit..!

Anak lelakiku dan adik-adiknya yang lain sedang membesar..!
Dia anak sulung yang paling aku sayangi dari anak-anakku yang lain.
Dialah anak yang rajin dan pandai menghurmati aku
dan berbakti kepadaku dibandingkan adik-adiknya yang lain..!

Kini dia telah menjadi seorang insinyur.!
Tak lama lagi dia akan menikah.
Tak sabar rasanya aku ingin menimang cucu..!

Ayahnya punya sebuah bangunan yang sudah lama dan ingin direnovasi.
Maka pergilah anak aku bersama ayahnya ke gudang itu.
Para pekerja sudah bersiap-siap untuk merobohkan satu dinding yang sudah usang.

Sementara pekerja sedang bekerja,
anakku pergi ke belakang bangunan tanpa diketahui oleh siapa pun.
Dengan tak disangka-sangka dinding bangunan itu roboh menimpanya..!

Kedengaran suara berteriak di dalam runtuhan itu
sehinggalah suaranya tak kedengaran lagi..!

Semua pekerja berhenti. Heran suara siapa..?
Mereka berlari ke arah reruntuhan itu..!
Mereka mengangkat dinding yang menghimpit anakku dengan susah payah
dan segera memanggil Ambulan.

Mereka tidak dapat mengangkat badan anakku.
Ia remuk seperti kaca yang jatuh pecah berkeping-keping..!

Sebahagian mereka mengangkat badan anakku yang hancur dengan berhati-hati
dan segera membawanya ke Unit gawat darurat di Rumah sakit..!

Ketika ayahnya menghubungiku,
seakan-akan Allah menghadirkan kembali kata-kataku padanya semasa ia masih kecil dahulu..!

Aku menangis hingga pingsan.
Setelah aku sadar, aku berada di Rumah sakit
dan aku meminta untuk melihat anakku..!
Ketika melihatnya, aku seakan mendengar suara yang berkata,

"INI DOAMU KAN..?
Sudah AKU kabulkan..!
Setelah sekian lama engkau berdoa,
sekarang Aku akan mengambilnya..!"

Ketika itu, jantungku seakan berhenti berdetik.
Anakku menghembuskan nafasnya yang akhir..!
Aku berteriak dan menangis sambil berkata,

"Ya Allah..!
Selamatkanlah anakku.!
Jangan pergi nak."


Seandainya, lidah ini tidak mendoakan kejelekan 25 tahun yang lalu..!
Andaikan..! Andaikan..! Andaikan..!


Tetapi kalimat ‘andaikan’ ini tidak berguna lagi waktu ini..!


Cerita ini dari satu kisah nyata!
Pesanku pada para ibu..!
Jangan sekali-kali terburu-buru
mendoakan KEBURUKAN anakmu ketika kamu sedang marah..!

Berlindunglah kepada Allah dari godaan syaitan..!
Jika kamu ingin memukulnya, pukul sajalah..!
Tapi jangan kamu mendoakannya
dengan yang bukan-bukan sehingga kamu akan menyesal sepertiku...!

Sungguh aku menulis ini dengan airmataku yang turut mengalir..!

Wahai anakku..!
Aku rela ruhku turut bersamamu..!
Hingga aku boleh beristirahat dari kepedihan yang aku rasakan sepeninggalanmu..!

Tolong sebarkan cerita ini kepada semua wanita..!
Doakanlah yang baik-baik saja untuk anak-anak..!
Doa itu pasti akan. terjawab walaupun untuk sekian lama..!
Tunggulah dan Allah pasti akan mengkabulkan.
saya sadur dari tulisan
seorang ibu d malaysia

#JagaEmosi
#JagaPerkataan
#akusayanganakku

1 comment:

  1. Ibu merupakan sosok terpenting dalam sebuah keluarga. Namun seorang ibu juga tidak boleh mencela apalagi menjelek2an anaknya sendiri. Sangat menginspirasi ceritanya...

    ReplyDelete

Apa Gelar Akademik Ibumu....??

sumber gambar: pexels.com "IBUMU SARJANA APA? " Ibuku gelarnya adalah MSi : Master Segala ilmu. Tak terbayang bukan, menj...