Wednesday, February 28, 2018

Pentingnya Kerjasama

Pentingnya Kerjasama




__________________
Bangun Team yang kuat, solid dan kompak siap terpimpin, dan siap memimpin

Friday, February 9, 2018

Waspada Kopi Luwak Palsu



WASPADA KOPI LUWAK PALSU...!!!
Hati-hati kalo bertamu....

Bambang mertamu nang omahe Slamet disuguhi kopi.
Jarene Slamet kopine enak tenan....
Bambang akhire nyruput kopi soale penasaran rasane...

Bambang : "Iki kopi opo tho yo..kok rasane rodo kecut..?"

Slamet : "Iku kopi istimewa, meh podo ambek kopi luwak sing larang regane iku."

Bambang : "Ooo..ngono tho, kopi opo jenenge..?"

Slamet : "Kopi Kucing,aku gae dewe.."

Bambang : "Opo iyo, kok jenenge Kopi Kucing.?"

Slamet : "Soale diolah lewat kucing, kopi luwak kopine dipangan luwak dhisek sak durunge diolah.

kopi kucing iki dipangan kucing sak durunge diolah dadi kopi bubuk.
Aku terinspirasi karo kopi luwak iku, tapi ben gampang aku gae kucing ae.."

Bambang : "Kucing gelem mangan kopi tha, met?"

Slamet : "Sa'jane yo ora, kopine tak gerus kasar, trus tak campur iwak asin, mari ngono tak pakakno kucing."

(Bambang weteng'e wis mulai rodo mules..)

Bambang : "Terus, piye proses'e,...met....?"

Slamet : "Kopine kan metu bareng telek kucing, gerusan kopine disaring, dikumbah, terus dipepe sampek gariiiiiing, terus digiling maneh sampek alus..

Lha iki kebeneran awakmu sing pertama nyobak Kopi Kucing,
wong yo durung onok sing tak suguhi Kopi Kucing iki.
Aku dewe arep nyobak,ko yo ga kolu...
Piye rasane Kang Bambang,..?"

Bambang : "Bajidhut...diamput slamet........ asemmmm koweee.....ambek lambene ndower...ndower...!!! Iki dudu Kopi Kucing, met......
Tapi telek kucing..."

Slamet : ....ngguyu kemekel nang njero ati........


BAGEKNO DAGELAN IKI, KONCOMU
lan TANGGAMU BEN GAK STRESSS
amargo mikir bisnis ae ....                                   

Si Bisri Santri yang Nakal [Jangan ditiru]

SI BISRI SANTRI YANG NAKAL

Saking nakalnya si BISRI sendal Kyai aja diumpetin.

Kyai sibuk nyari sendalnya di musholah pondok.

Kata Kyai:"Anak2.. Ada yang liat sendal Abah nggak ?"

Si BISRI langsung menjawab : "Kayaknya kebawa sama si  Indun bah..
(Indun itu Santri Putri yang paling cantik).

Kyai :"BISRI,,,. Coba tolong ambil sendal Abah kesana ya..!!"

Si BISRI langsung mendatangi Indun di aula sebelah ...

BISRI : "Indun... Saya disuruh Abah kyai untuk  mencium kamu, boleh ya..??"

Indun :"kurang ajar..!! Gak boleh, gak percaya..!!"

Si BISRI teriak kenceng :"Abaah... Ngga dikasih sama Indun bah..

Kiyai :"kasihkan sama BISRI, Ndun.....!"

Si BISRI :"Tuh denger kan...!!"

Indun langsung ngasih pipi kanannya.

BISRI :"Sebelah lagi dong...!!"

Indun :"Gak mau...!!"

Si BISRI teriak lagi :"Abaah... Yang sebelahnya ngga dikasih bah...!"

Kyai :"jangan gitu kamu Indun.... kasihkan semuanya..!! jangan sebelah-sebelah....!!"

Indun :"nih sama bibir sekalian ... Biar kamu ngga teriak-teriak minta lagi..."

Si Bisri :  "ALHAMDULILLAAHH..."



hmm...Mudah2an yang kayak si Bisri sudah tidur......!

Thursday, February 8, 2018

Waspada Penculikan Anak [Modus Baru]



sumber gambar: news.detik.com

Mohon di share kepada keluarga muda, anak2/mantu2 perihal penculikan anak dengan metode seperti kisah di bawah ini

Belakangan ini, penculikan anak semakin marak terjadi. Bahkan dalam 2 tahun terakhir, kasus penculikan anak meningkat 2 kali lipat. Banyak orang tua tidak tahu tentang taktik penculikan yang satu ini. Pelaku sangat berani, walaupun Anda orang tuanya berada di samping.

Baru-baru ini, ada seorang netizen membagikan kejadian yang dialaminya ke internet guna menghimbau orang tua lain untuk berhati-hati jika bertemu orang tak dikenal yang seakan "terlalu ramah".

Begini ceritanya:

Baru kemarin saya bawa anak saya pulang ke rumah ibu saya. Kita naik kereta. Di samping saya duduk seorang ibu-ibu, usianya kira-kira sudah 60 tahun. Sepertinya dia bawa cucu, usianya kira-kira 7-8 tahun.

Selama perjalanan, ibu ini ngobrol terus sama saya. Bukan cuma itu, dia juga mengingatkan saya kalau di kereta banyak orang, harus perhatiin barang bawaan. Cucunya juga kadang main-main sama anak saya.

Anak saya perempuan baru mau genap 1 tahun. Ibu itu tanya-tanya anak saya umur berapa, kapan lahir, lahir di mana, berat badannya, bla bla bla, terus dia juga cerita tentang cucu dia.

Saya pikir dia cuma ajak ngobrol biasa, namanya ibu-ibu, duduk di kereta, kebetulan sama-sama bawa anak, yah ngobrol.

Dia juga tanya anak saya minum susu apa, seberapa sering, yah saya jawab aja.

Tapi entah kenapa semakin lama pertanyaannya semakin aneh… makin mendalam dan mendetil. Masa dia tanya anak saya lahir jam berapa? Saya pikir ini kurang bagus untuk orang lain tahu yah, jadi saya bilang saya lupa.

Terakhir, dia tanya anak saya siapa namanya. Yah saya kasih tahu nama panggilan anak saya, tapi dia tanya NAMA LENGKAP!

Di sini saya sudah semakin curiga. Merasa ada yang tidak beres, saya pun memberitahukan nama palsu.

Sebelum sampai stasiun, saya pamit ke toilet. Ibu itu malah menawarkan saya untuk menitipkan anak kepadanya. Dalam hati saya sudah sangat curiga. Saya ingin mencari tempat duduk di tempat lain, namun sudah penuh semua, jadi terpaksa saya kembali lagi duduk di samping ibu itu. Kelihatan sekali dia menunggu saya di kursi itu sampai saya kembali.

Turun di stasiun, ibu itu bantu saya bawa koper tanpa disuruh. Kita jalan bareng sampai pintu luar stasiun. Dia tanya apakah saya ada yang jemput. Saya bilang tidak… (padahal ada)

Tiba-tiba, ibu itu mau gendong anak saya. Dia bilang terima kasih sudah menjaga "cucunya".

Saya langsung kaget. Saya bilang, "Ibu! Ini apa-apaan sih!?"

Anak laki-laki yang ikut di sampingnya pun, "Orang jahat! Kembalikan adik saya!"

Saya langsung syok anak kecil itu ngomong begitu. Banyak orang liatin saya, kirain saya culik anak. Tiba-tiba ada satu cewek datang, panggil nama anak saya (nama palsu yang tadi saya kasih tahu) dan bilang, "Duh kamu ke mana aja dari tadi ibu cari-cari! Ayo kita pulang!"

Dia ngotot mau gendong anak saya. Saya langsung naik taksi yang ada di depan gerbang, tapi ngerinya, wanita ini ikut naik. Dia tarik-tarik anak saya. Saya peluk anak saya erat-erat. Anak saya pun nangis.

Di tengah kekacauan seperti ini, pak supir juga gak berani jalan. Saya cuma bisa turun lagi dan menghadapi wanita itu. Mendengar tangisan anak saya, semua orang berhamburan keluar, kirain saya culik anak.

Anak kecil itu bilang, "Bu, kembaliin adik saya cepet! Kita mau pulang!"

Saya bilang, "Apa-apaan kalian!? Ini anak saya!"

Tangan dan kaki saya sudah bergemetar. Hati saya sudah dag dig dug, takut anak saya diambil sama mereka. Bagaimana pun, dua lawan satu. 

Tiba-tiba, ada orang yang manggil. Pas saya lihat, ternyata itu bapak sama ibu! Mereka datang jemput saya!

"Ada apa ini rame-rame begini!?", tanya bapak.

"Itu pak, mereka mau culik anak, bilang ini anak mereka!"

"Ini anak saya kok!", bela wanita itu. Saya tahu tanggal lahirnya, golongan darahnya, namanya….. dan lain-lain, semua ia sebutkan satu-satu.

Saya pikir, Astaga…. Itu kan yang tadi informasi tentang anak saya yang saya kasih tahu ibu-ibu itu di kereta. Saya pikir cuma sekedar ngobrol, gak nyangka bisa jadi seperti ini! Untung saya kasih tahu nama palsu anak saya.

"Kalau gitu, nama anak saya siapa?", teriak saya.

"Nadin!", sahut mereka.

"Bukan! Nama anak saya putri! Nadin itu nama palsu!", teriak saya.

Semua orang yang di sana, termasuk 2 wanita itu pun hanya bisa terdiam.

Saya langsung semprot, "Kalian ini masih punya hati nurani gak!? Bisa-bisanya ajak anak kecil untuk ikut bohong sama kalian culik anak orang! Dosa tahu gak!? DOSA!"

Mereka langsung diam gak berani ngomong sepatah kata pun. Saya langsung naik mobil didampingi ayah dan ibu saya lalu pergi.

Duduk di mobil, badan saya masih gemetaran. Air mata saya mulai bercucuran. Saya peluk erat-erat putri saya. Kalau saja ayah dan ibu tidak datang tepat waktu… bisa-bisa anak saya beneran direbut sama dua orang itu...

Setelah sampai di rumah, sudah agak tenang, kami langsung lapor polisi. Ternyata polisi juga bilang kalau akhir-akhir ini kerap terjadi penculikan anak. Mungkin ini adalah salah satu cara yang mereka gunakan, menargetkan ibu muda yang bawa anak, pura-pura dekat dan mencari kesempatan untuk mengambil anak ketika sang ibu tidak memperhatikan. Untung dari awal saya tidak pernah lengah melepaskan kedua mata dari putri saya.

------------------------------
Dengar-dengar belum lama ini juga ada kejadian anak diculik di pasar. Seorang ibu tua tak dikenal datang ke seorang ibu yang lagi bawa anak dan bilang, "Ternyata kamu di sini!" Tiba-tiba seorang pria tak di kenal seumuran ibu muda itu datang dan langsung menampar ibu muda itu dan mendorongnya.

"Udah tau anak sakit masih dibawa keluar!", bentak laki-laki itu.

Ibu tua itu pun langsung gendong bayinya yang ada di dorongan dan ngomel-ngomel,
"Anak udah sakit gini masih dibawa keluar juga… Mana ada ibu macam ini!?"

Ibu tua itu bawa anak pergi duluan, sedangkan laki-laki itu masih di sana marahin sang ibu yang tidak tahu apa-apa dan tak berdaya menghadapi laki-laki sebesar itu seorang diri.

Terakhir, laki-laki itu naik motor lalu pergi. Ibu itu cuma bisa menangis kebingungan bilang anaknya diculik, tapi gak ada yang peduli. Orang-orang kirain itu cuma masalah keluarga, pasangan lagi berantem. Sampai beberapa saat kemudian baru tahu ternyata ada anak diculik. Anak itu juga kira-kira berusia 10 bulan.

Kalau didengar-dengar, saya gak nyangka kalau hal ini akan benar-benar terjadi pada saya. Sebagai orang tua, kita tidak boleh lengah.
Kalau menjumpai orang tak dikenal yang tiba-tiba nyapa, sok kenal sok dekat, tanya-tanya hal yang kedengarannya aneh atau minta gendong anak sebentar, TOLONG JANGAN!

Kita tidak akan pernah tahu apa maksud orang di belakang, untuk itu dengan mengantisipasi dan menjaga jarak adalah satu-satunya hal yang bisa kita lakukan.


Ibu Lebih Penting dari Isteri

Cerita ini sebagai bukti bahwa IBU lebih penting daripada apapun.

Di Bandara Soekarno Hatta, ada seorang Pria yang kehilangan ISTRI-nya karena terpisah dikeramaian.

Kemudian dia bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang menangis karena terpisah juga dari IBU-nya.

Akhirnya mereka sepakat untuk sama-sama mencari…..

Si Pria itu bertanya:
“Ayahmu nggak ikut??

Si Anak itu menjawab dengan nada sedih :
“Ayah sudah nggak ada, Om...”

Si Pria kembali bertanya sembari kasihan :
”Ibumu ciri-cirinya seperti apa, Nak?”

Si Anak menjawab :
Ibu saya tinggi badannya langsing,
Kulitnya putih
Wajahnya cantik mirip Raisa
Bodinya seperti Aura Kasih
Dan pakai sepatu hak tinggi seperti Syahrini.”

Si Anak balik bertanya :
”Kalau istri Om ciri-cirinya seperti apa?”

Si Pria menjawab :
"Sudahlah..,
ibumu lebih penting dari istri Om,
ayo kita cari ibumu dulu aja....."

Wednesday, February 7, 2018

Lalat dan Lebah



Inspirasi dan Motivasi:
LALAT DAN LEBAH

Mengapa Lebah cepat menemukan Bunga? dan
Mengapa Lalat cepat menemukan Kotoran?

Mata Lebah dibuat hanya untuk menemukan Bunga,
Mata Lalat dibuat khusus untuk menemukan Kotoran.

MENGAPA ???

Di dalam pikiran Lebah hanyalah Madu & Madu saja, tidak ada yg lain.
Sedangkan di dalam pikiran Lalat hanyalah Kotoran & Kotoran saja, tidak ada yg lain.

Maka, susah bagi lebah untuk menemukan kotoran,
tapi mudah & cepat bagi lebah untuk menemukan bunga di manapun.

Sebaliknya, susah bagi lalat untuk menemukan bunga, tapi mudah & cepat bagi lalat untuk menemukan kotoran di manapun.

Apa hasil akhirnya?

Lebah kaya akan madu yang sangat bermanfaat, sedangkan lalat kaya akan kuman penyakit.

Apa hikmah yg bisa kita ambil dari 2 makhluk ciptaan Tuhan ini?


Ternyata apa yg kita pikirkan akan menghasilkan apa yg kita lihat dan
apa yang kita lihat akan menghasilkan apa yang kita peroleh.


Hidup kita sangat tergantung pada Hati dan Pikiran kita.

Kalo Hati dan Pikiran selalu Negatif, Sudah pasti apa saja yang kita lihat akan selalu menjadi Negatif dan hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan negatif yang penuh permasalahan.

Kalo Hati dan Pikiran selalu Positif, pasti  apa saja yg kita liat akan selalu menjadi Positif dan hasil akhirnya adalah kehidupan positif yang penuh kebahagiaan.

Pilihan ada ditangan kita sendiri

"Perkataan yg menyenangkan adalah ibarat seperti sarang madu, manis dan memberi manfaat untuk alam semesta.

Semoga bermanfaat, dan kita semua adalah orang-orang yang menghasilkan 'madu' yang memberi manfaat untuk orang banyak

Jadilah orang yang paling ikhlas bukan yang paling baik karena dalam kebaikan belum tentu ada keikhlasan

Tetap Semangat Berbuat Kebaikan.

Monday, February 5, 2018

Ibu yang marah, terlupa istighfar selama 25 tahun



kisah nyata
Ibu yang marah, terlupa istighfar selama 25 tahun..!


Aku sedang membersihkan rumah.
Tiba-tiba anak lelakiku yang masih kecil berlari ke arahku..!
ia terlanggar satu pot bunga yang dibuat daripada kaca..!
Pecah hancur berantakan..!

Aku benar-benar marah karena pot itu memang mahal harganya.
Tanpa ku sadari, aku telah melontarkan kata-kata,


"Matilah kamu ..!
Semoga kamu ditimpa dinding bangunan
dan tulang-belulang kau hancur..!”


Tahun demi tahun berlalu..!
Anak lelakiku membesar, aku sdh lupa akan doa itu.
Aku pun tak anggapnya penting dan aku tak tahu bahwa doa itu telah naik ke langit..!

Anak lelakiku dan adik-adiknya yang lain sedang membesar..!
Dia anak sulung yang paling aku sayangi dari anak-anakku yang lain.
Dialah anak yang rajin dan pandai menghurmati aku
dan berbakti kepadaku dibandingkan adik-adiknya yang lain..!

Kini dia telah menjadi seorang insinyur.!
Tak lama lagi dia akan menikah.
Tak sabar rasanya aku ingin menimang cucu..!

Ayahnya punya sebuah bangunan yang sudah lama dan ingin direnovasi.
Maka pergilah anak aku bersama ayahnya ke gudang itu.
Para pekerja sudah bersiap-siap untuk merobohkan satu dinding yang sudah usang.

Sementara pekerja sedang bekerja,
anakku pergi ke belakang bangunan tanpa diketahui oleh siapa pun.
Dengan tak disangka-sangka dinding bangunan itu roboh menimpanya..!

Kedengaran suara berteriak di dalam runtuhan itu
sehinggalah suaranya tak kedengaran lagi..!

Semua pekerja berhenti. Heran suara siapa..?
Mereka berlari ke arah reruntuhan itu..!
Mereka mengangkat dinding yang menghimpit anakku dengan susah payah
dan segera memanggil Ambulan.

Mereka tidak dapat mengangkat badan anakku.
Ia remuk seperti kaca yang jatuh pecah berkeping-keping..!

Sebahagian mereka mengangkat badan anakku yang hancur dengan berhati-hati
dan segera membawanya ke Unit gawat darurat di Rumah sakit..!

Ketika ayahnya menghubungiku,
seakan-akan Allah menghadirkan kembali kata-kataku padanya semasa ia masih kecil dahulu..!

Aku menangis hingga pingsan.
Setelah aku sadar, aku berada di Rumah sakit
dan aku meminta untuk melihat anakku..!
Ketika melihatnya, aku seakan mendengar suara yang berkata,

"INI DOAMU KAN..?
Sudah AKU kabulkan..!
Setelah sekian lama engkau berdoa,
sekarang Aku akan mengambilnya..!"

Ketika itu, jantungku seakan berhenti berdetik.
Anakku menghembuskan nafasnya yang akhir..!
Aku berteriak dan menangis sambil berkata,

"Ya Allah..!
Selamatkanlah anakku.!
Jangan pergi nak."


Seandainya, lidah ini tidak mendoakan kejelekan 25 tahun yang lalu..!
Andaikan..! Andaikan..! Andaikan..!


Tetapi kalimat ‘andaikan’ ini tidak berguna lagi waktu ini..!


Cerita ini dari satu kisah nyata!
Pesanku pada para ibu..!
Jangan sekali-kali terburu-buru
mendoakan KEBURUKAN anakmu ketika kamu sedang marah..!

Berlindunglah kepada Allah dari godaan syaitan..!
Jika kamu ingin memukulnya, pukul sajalah..!
Tapi jangan kamu mendoakannya
dengan yang bukan-bukan sehingga kamu akan menyesal sepertiku...!

Sungguh aku menulis ini dengan airmataku yang turut mengalir..!

Wahai anakku..!
Aku rela ruhku turut bersamamu..!
Hingga aku boleh beristirahat dari kepedihan yang aku rasakan sepeninggalanmu..!

Tolong sebarkan cerita ini kepada semua wanita..!
Doakanlah yang baik-baik saja untuk anak-anak..!
Doa itu pasti akan. terjawab walaupun untuk sekian lama..!
Tunggulah dan Allah pasti akan mengkabulkan.
saya sadur dari tulisan
seorang ibu d malaysia

#JagaEmosi
#JagaPerkataan
#akusayanganakku

Friday, February 2, 2018

Sampai kapan pun engkau akan selalu menjadi seorang anak


Semenjak lahir bahkan sampai tua pun engkau masih seorang anak ... .
Maka, janganlah merasa hanya karena usiamu sudah dewasa,
pangkat dan pendidikanmu sudah tinggi,
Sudah bisa mencari uang sendiri,
engkau lupa berbakti

Seberapa tinggipun pangkatmu ..
engkau akan tetap menjadi seorang anak,
dan orangtuamu lebih tinggi tingkatnya yang harus lebih engkau mulyakan,
bahkan lebih daripada raja

Seberapa tinggi pun gelar akademis dan pendidikanmu
Engkau akan tetap menjadi seorang anak
dan orangtuamu adalah guru pertama yang mengajar dan mendidikmu

Seberapa banyakpun harta yang kau punya ..
engkau akan tetap menjadi seorang anak
yang tadinya lahir sebagai insan yang tidak membawa apa-apa,
kemudian orang tuamu memberikan sebagian hartanya untuk engkau belanjakan

Seberapa cintapun engkau pada Istrimu ...
Ibu lah wanita pertama yang mencintai
dan susah payah melahirkanmu

Seberapa cinta pun engkau pada suamimu
Ayah lah laki-laki pertama yang mencintai
dan menggendongmu serta bertanggung jawab atas hidupmu


Ketahuilah, Ridha Allah ada pada Ridha keduanya
dan Murka Allah ada pada Murka keduanya


Merendahlah,
muliakanlah mereka,
dan berbaktilah bahkan sampai mereka telah berpulang pun juga ..


Semoga renungan ini bermanfaat..

Apakah Aku Seperti Ini


Assalamu'alaikum

Ada seorang gadis menyewa rumah sendirian, disebelahnya ada kontrakan rumah seorang ibu miskin dengan 2 anak.

Suatu malam tiba-tiba listrik padam, dengan bantuan cahaya handphone gadis itu ke dapur mau mengambil lilin, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.


Ternyata seorang anak miskin yang di sebelah rumahnya!!!
Anak itu bertanya dengan risau :
"kakak ada lilin tidak....???


gadis itu berfikir....?????!
Di benaknya sudah tertanam kata
"JANGAN PINJAMKAN" nanti jadi kebiasaan dan terus meminta.

Maka si gadis menjawab :
"TIDAK ADA" !!!!

Lalu si anak miskin berkata dengan riang, . .
"Saya sudah duga ......
kakak tidak ada lilin, ini ada 2 lilin saya bawakan untuk kakak,
kami khawatir karena kakak tinggal sendirian
dan tidak ada lilin."
Si gadis merasa bersalah, dalam linangan air mata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat ..........!!!!?
Dia telah salah menilai orang lain hanya karena mereka kelihatan MISKIN/TIDAK MAMPU


Sejatinya

Kekayaan tidak bergantung seberapa banyak yang kita PUNYA, tetapi seberapa kita MAMPU untuk BERBAGI kepada mereka yang MEMBUTUHKAN.




Miskin bukan berarti tidak PUNYA APA APA


dan KAYA bukan berarti PUNYA SEGALANYA.


Hari ini kita berada diatas tanah, tapi esok lusa tanah pasti di atas kita


Jangan kau risaukan NIKMAT yang belum kau miliki...

Risaukanlah NIKMAT yang BELUM kau syukuri...



Selamat merenung utk semua kebaikan
dan jgn lupa bersyukur...
Tetap semangat...
dan jangan lupa selalu berbagi...⁠⁠⁠⁠

Thursday, February 1, 2018

Golden Generation

Assalamualaikum
Sedikit sharing penyemangat hari ini

Golden generation....

Anda Yang Lahir Angkatan Tahun 1950-80an ( yang Usianya sekarang 40 an - 60 an Tahun)

Sekedar Anda tahu...

Kita yang Lahir di Tahun 1940-s/d-80an, adalah Generasi yang layak Disebut Generasi Paling Beruntung..! karena kitalah Generasi yang mengalami Loncatan teknologi yang begitu mengejutkan di Abad ini, dengan Kondisi Usia Prima..!.




Sebagian Kita pernah menikmati "Lampu Petromax dan Lampu Minyak, sekaligus menikmati Lampu Bohlam, TL, hingga LED".



Kitalah Generasi Terakhir yang pernah  Menikmati Riuhnya suara Mesin Ketik".Sekaligus saat ini jari kita masih lincah menikmati keyboard dari Laptop kita.



Kitalah Generasi terakhir yang Merekam Lagu dari Radio dengan Tape Recorder kita (kadang pitanya mbulet). Sekaligus kita juga menikmati Mudahnya Men-Download Lagu dari Gadget.



Kitalah Generasi dgn masa kecil Bertubuh Lebih Sehat dari Anak Masa Kini, karena Lompat Tali, Loncat Tinggi, Petak Umpet, Gobak Sodor, Main Kelereng, Main Karetan, Sumpit2an, Galasin dan Layangan adalah Permainan yang Tiap Hari Akrab dengan kita , Sekaligus saat ini Mata dan Jari kita Tetap Lincah memainkan berbagai Game di Gadget..!.




Di Masa Remaja.., Kitalah Generasi Terakhir yang Pernah mempunyai Kelompok/Geng yang Tanpa Janji, Tanpa Telpon/SMS tapi Selalu Bisa Kumpul Bersama. Karena Kita adalah Generasi yg Berjanji Cukup dengan Hati..!. Kalau Dulu kita harus bertemu untuk Tertawa Terbahak bahak Bersama..!., Kini Kitapun Tetap bisa Ber "'Wkwkwkwk.." Di Grup Facebook WhatsApp



Kitalah Generasi Terakhir yg pernah "Menikmati Lancarnya jalan Raya tanpa Macet Dimana-mana..!". Juga Bersepeda Jengki atau Onthel / Motor sambil Menikmati Segarnya Udara /Angin di Jalan Raya Tanpa Helm di Kepala..!.



Kitalah Generasi terakhir yg pernah Menikmati Jalan Kaki Berkilo Meter tanpa perlu berpikir ada Penculik Rampok  yang Membayangi kita..!.




Kitalah Generasi terakhir yang Pernah Merasakan nikmatnya Nonton TV (ada yg cuman hitam putih layarnya) dengan "Senang Hati tanpa Diganggu Remote untuk Pindah-pindah Chanel" sana sini rame rame.



Kita adalah Generasi yang selalu Berdebar debar menunggu Hasil Cuci-Cetak Foto, seperti apa hasil jepretan kita..!. Selalu Menghargai dan Ber-Hati-hati dalam Mengambil  Foto dan tidak menghambur hamburkan jepretan dan mendelete-nya jika ada hasil muka yang jelek. Saat itu Hasil dengan Muka jelek kita menerimanya dengan rasa ihklas..!. Ihklas dan tetap ihklas apapun tampang kita di dalam foto itu...,Tanpa ada Editan Camera 360 Photoshop atau Beauty Face. Kita Betul-betul Generasi yg Menerima Apa Adanya..



Kitalah Generasi Terakhir yg pernah begitu "Mengharapkan Datangnya Pak Pos" menyampaikan Surat dari Sahabat dan Kekasih Hati...



Kita Mungkin Bukan Generasi Terbaik...., Tapi Kita Adalah Generasi yang "LIMITED EDITION".Kita Adalah Generasi yang Patuh & Takut kepada OrTu (Meskipun sembunyi-sembunyi Nakal & Melawan) tapi Kita Generasi yang Mau Mendengar & Komunikatif terhadap Anak dan Cucu..!!.

Itulah Kita....
Selalu Bersyukur atas Nikmat yang Telah Kita Terima...!!*

Anda Di Generasi itu...???

Bagikan ini...

Betapa Indahnya Waktu itu...!!!"

Apa Gelar Akademik Ibumu....??

sumber gambar: pexels.com "IBUMU SARJANA APA? " Ibuku gelarnya adalah MSi : Master Segala ilmu. Tak terbayang bukan, menj...